Tekan Stunting dengan Tablet Tambah Darah

SHARE

Masa remaja adalah masa pertumbuhan dan perkembangan pada fisik dan mental serta aktivitas yang menyebabkan meningkatnya kebutuhan asupan zat-zat gizi. Perubahan fisik karena pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi status kesehatan dan gizinya. Ketidakcukupan kebutuhan asupan zat-zat gizi pada remaja mengakibatkan timbulnya masalah-masalah gizi baik itu gizi lebih ataupun gizi kurang. Masalah gizi yang biasa dijumpai pada remaja antara lain, anemia, obesitas, kekurangan energi kronis atau KEK, perilaku makan menyimpang seperti anoreksia nervosa dan bulimia.

Remaja putri termasuk salah satu kelompok yang rawan menderita malnutrisi. Menstruasi menjadi salah satu faktor yang menyebabkan malnutrisi, karena selama menstruasi darah akan terus keluar sehingga membutuhkan asupan zat gizi terutama besi untuk membantu produksi hemoglobin pada tubuh.

Kejadian stunting menjadi fokus masalah gizi yang banyak dialami balita di dunia. Beberapa faktor penyebab dari stunting adalah anemia dan kekurangan energi kronis pada remaja. Oleh karenanya, pemberian tablet tambah darah merupakan  salah satu langkah penanganannya. Merujuk pada data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, presentase anemia pada remaja masih sangat tinggi, yaitu di atas 20 persen. Anemia pada anak usia 5-14 tahun sebanyak 6,8 persen. Sedangkan anak usia 15-24 sebanyak 32 persen. Sebagian besar remaja telah mengetahui bahwa dengan mengonsumsi tablet tambah darah dapat mengatasi anemia, namun tidak banyak yang mengetahui bahwa dengan intervensi tersebut dapat mencegah terjadinya stunting pada generasi penerusnya.